Oleh Irsan Sumarna, S.Pd.
(Gerakan Literasi Sekolah SMA Negeri 1 Cikembar)
Pada tahun 2021, Indonesia membuat terobosan baru dalam bidang pendidikan yaitu Merdeka Belajar. Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan besar dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional iitu sendiri terbagi menjadi 3 komponen yakni, Asesmen Komptetensi Minimum, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum merupakan bentuk baru dari Ujian Nasional yang bertujuan untuk penilaian mutu pembelajaran. AKM merupakan program Asesmen Nasional yang baru diberlakukan pada tahun 2021 untuk jenjang kelas 4 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Kompetensi minimum berarti komptensi yang benar – benar harus dimiliki seorang siswa dalam menunjang kegiatan belajarnya untuk materi apapun dan mata pelajaran apapun. Berdasarkan hal tersebut, maka minimal harus ada 2 kemampuan yang wajib dimiliki seorang siswa dalam kegiatan belajar yaitu kemampuan literasi dan numerasi.
Apa itu Kemampuan Literasi dan Numerasi?
Kemampuan Literasi disini tentu saja bukan hanya sebatas kemampuan membaca teks. Akan tetapi, kemampuan kompleks untuk menganalisis suatu bacaan untuk bisa memahami dan mengerti isi bacaan tersebut. Kemampuan Numerasi itu sendiri bukan berarti kemampuan berhitung saja, melainkan kemampuan untuk menganalisis menggunakan angka dan kemampuan dalam hal membaca diagram. Maka dari itu, kemampuan literasi dan numerasi tidak bisa diartikan sama dengan mata pelajaran bahasa indonesia ataupun matematika semata melainkan kemampuan minimum yang dibutuhkan siswa untuk belajar setiap mata pelajaran apapun. Hal ini dikarenakan, kedua aspek kemampuan ini nantinya akan sangat dibutuhkan siswa dalam berkontribusi di dalam masyarakat terlepas dari karir dan bidang apa yang akan mereka tekuni.
https://www.mikirbae.com/2022/05/bagaimana-menghitung-nilai-indeks.html
Pentingkah Kemampuan Literasi dan Numerasi?
Berdasarkan suvei PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2019, Indonesia menempati posisi ke-62 dari 70 negara dalam hal tingkat literasi. Hal ini berarti bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara terbawah dan bisa diartikan sebagai negara yang mempunya tingkat literasi dan numerasi yang rendah. Persoalan ini harus dibenahi dikarenakan sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan menjelang periode 100 tahun Indonesia merdeka atau periode emas pada tahun 2045 mendatang.
Bagaimana Cara meningkatkan AKM siswa?
Cara untuk meningkatkan AKM siswa tentu harus meningkatkan pula kemampuan literasi dan numerasinya. Tapi apakah ada materi atau mata pelajaran khusus yang mempelajari tentang Literasi dan Numerasi? Jawabannya, Tidak. Kemampuan ini terintegrasi dalam setiap mata pelajaran dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Salah satu cara untuk meningkatkan AKM siswa adalah dengan cara berlatih menjawab soal – soal tingkat tinggi atau soal High Order Thinking Skill (HOTS).
Berikut ini ada 4 kebiasaan yang perlu ditingkatkan untuk meningkat AKM siswa :
1. Budayakan Senang Membaca
Membaca merupakan kemampuan yang paling dasar dan paling minimum yang harus dimiliki seorang siswa. Kemampuan otak sama dengan otot, semakin kita melatihnya maka akan semakin sehat dan tidak kaku. Daya tahan otak bisa dilatih dengan cara membaca ataupun berhitung. Maka dari itu, cara utama untuk meningkatkan AKM siswa adalah membiasakan diri untuk membaca.
1. Berlatih Mengerjakan Soal
Seperti kata pepatah, pelaut yang ulung tidak tercipta dari ombak yang tenang, artinya sebagai seseorang yang ingin meningkatkan kemampuan maka harus melakukan banyak hal yang berguna. Berlatih mengerjakan soal tentunya akan sangat membantu mengasah daya analisis otak dan tentunya meningkatkan daya tahan otak dalam memecahkan suatu permasalahan. Semakin sering kita mengerjakan soal, semakin mudah bagi kita untuk memahami suatu soal lainnya.
1. Ciptakan Suasana yang Nyaman dan Mendukung
Cara untuk meningkatkan AKM siswa selanjutnya adalah membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan mendukung. Daya dukung lingkungan sangat mempengaruhi kebiasaan seseorang. Jika terlalu banyak bergaul dengan orang malas, ada kemungkinan sifat tersebut bisa ditularkan dan bisa menghambat peningkatan kemampuan seorang siswa. Maka dari itu, suasana yang nyaman
dan mendukung perlu dibuat agar kebiasaan – kebiasaan dalam peningkatan AKM siswa bisa terwujud dengan baik
.
1. Jangan Membuang Waktu
Waktu yang tepat untuk menanam sebuah pohon adalah 10 tahun yang lalu dan waktu kedua yang tepat adalah sekarang. Tidak ada hasil yang bagus dari proses yang instan. Cara meningkatkan AKM siswa pun tidak bisa dilakukan secara instan, harus ada kerja keras setiap tahapannya. Maka dari itu, waktu terbaik untuk belajar dan berlatih adalah sekarang.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatka literasi dan numerasi siswa. Semoga artikel ini bisa membantu dan bermanfaat bagi orang yang membaca dan bagi penulis khususnya.
Sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya!
Bagikan Berita